Kemungkinan suatu Realitas

Aku  butuh yang nyata bukan suatu realitas abstrak yang imajiner. Bukankah itu yang memang diinginkan oleh seorang yang dinamakan anak manusia. Apakah rasa penekan yang ada di dalam hati bisa diselesaikan dengan memberi harapan yang sekadar imajiner atau ilusi atau bayangan atau apapun itu namanya. Yang mungkin hanya sebatas pelepas dahaga, layaknya oase di tengah padang gurun. Melegakan dalam waktu yang singkat dan kilat. Cepat dan tak berbekas.
Berdasarkan dari psikologi manusia, manusia pada dasarnya menyukai touching-sentuhan. Buktinya, seorang anak kecil sangat senang untuk menyentuh benda atau hal baru yang pernah ia ketahui. Hal yang sekilas tapi meninggalkan sejuta makna. Entah dipersepsi seperti apapun yang jelas dengan itu manusia akan senang. Walaupun tak bisa langsung disederhanakan seperti itu. Tapi mungkin melalui pendekatan ini dapat menyelesaikan ke'aku'anku.

Comments

Popular Posts