Hai...
Hai...
Rasa-rasanya kita ga janjian untuk jadi sahabat
tapi aliran begitu saja terkoneksi tak terhambat
Tak butuh pengakuan untuk jadi sahabat
hanya butuh waktu untuk menyediakan telinga
Tak butuh ikatan karena kebersamaan ini memang sudah mengikat
Terima kasih sudah mau mengambil handphone
hanya untuk menenangkan dan tanpa mempertanyakan
Hai...
ku sapa lagi kalian.
Sudah lama tak menuangkan rasa dalam tulisan. Rindu rasanya. Mengingat setiap momen yang terjadi, menelisik kembali yang terjadi, menelusuri setiap ruang, merasakannya, dan kemudian menuliskannya. Terkadang aku tertawa sendiri jika mengingatnya, tapi lebih banyak air mata yang menetes. Maklum aku memang perasa, tak sadar begitu saja ada air yang mengalir. Tapi kunikmati itu sebagai pendorong untuk semakin menikmati proses menulis. Seakan aku benar kembali berada pada ruang itu.
Puisi dibuat saat GPS (God's word, Praying, and Sharing). Persekutuan remaja di gerejaku. Ya baru kali ini dalam GPS ada poetry time. Tapi gpp, aku selalu menikmati waktu-waktu ketika membuat puisi. Kebetulan temanya adalah tentang persahabatan.
Puisi ini didedikasikan untuk mereka yang dengan rela hati menyediakan waktunya. Mereka yang selalu nyiapkan telinga untuk mendengar, pikiran untuk menerima, dan hati untuk merasakan apa yang dirasakan oleh temannya.
Rasa-rasanya kita ga janjian untuk jadi sahabat
tapi aliran begitu saja terkoneksi tak terhambat
Tak butuh pengakuan untuk jadi sahabat
hanya butuh waktu untuk menyediakan telinga
Tak butuh ikatan karena kebersamaan ini memang sudah mengikat
Terima kasih sudah mau mengambil handphone
hanya untuk menenangkan dan tanpa mempertanyakan
Hai...
ku sapa lagi kalian.
Sudah lama tak menuangkan rasa dalam tulisan. Rindu rasanya. Mengingat setiap momen yang terjadi, menelisik kembali yang terjadi, menelusuri setiap ruang, merasakannya, dan kemudian menuliskannya. Terkadang aku tertawa sendiri jika mengingatnya, tapi lebih banyak air mata yang menetes. Maklum aku memang perasa, tak sadar begitu saja ada air yang mengalir. Tapi kunikmati itu sebagai pendorong untuk semakin menikmati proses menulis. Seakan aku benar kembali berada pada ruang itu.
Puisi dibuat saat GPS (God's word, Praying, and Sharing). Persekutuan remaja di gerejaku. Ya baru kali ini dalam GPS ada poetry time. Tapi gpp, aku selalu menikmati waktu-waktu ketika membuat puisi. Kebetulan temanya adalah tentang persahabatan.
Puisi ini didedikasikan untuk mereka yang dengan rela hati menyediakan waktunya. Mereka yang selalu nyiapkan telinga untuk mendengar, pikiran untuk menerima, dan hati untuk merasakan apa yang dirasakan oleh temannya.
Comments